KUMPULAN MAKALAH
RESTI PUSPA RINI
RESTI PUSPA RINI
Kamis, 26 Mei 2016
kefanatikan terhadap Idola: Tafsir Ayat-Ayat Tentang Masyarakat ( Sosial )
MAKALAH TENTANG AGAMA: Tafsir Ayat-Ayat Tentang Masyarakat ( Sosial ): Tafsir Ayat-Ayat Tentang Masyarakat ( Sosial ) A. An-Nisa 4 : 1 Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang...
Aspek-Aspek Hasil Belajar Yang Perlu Diukur Dalam Evaluasi Pembelajaran
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Aspek-aspek hasil
belajar yang perlu diukur dalam evaluasi pembelajaran.
Dalam
usaha memudahkan memahami dan mengukur perubahan perilaku maka perilaku
kejiwaan manusia sebagai hasil belajar Menurut Benjamin S. Bloom dkk. (1956)
dapat dikelompokan ke dalam tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai
dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dri hal yang
mudah sampai dengan hal yang sukar dan mulai dari hal yang konkrit sampai
dengan hal yang abstrak.[1]
1.
Kongnitif
Domain Kongnitif adalah bagian pertama dalam
klasifikasi ini, kongnitif dalam batasan selalu diartikan oleh para pendidik
dengan pengetahuan, dimana dalam objek pembagiannya sebenarnya adalah lebih
luas dari apa yang kita anggap selama ini. Dimana secara urutan adalah sebai
berikut:
a.
Pengetahuan (know letge)
Pengetahuan
adalah aspek yang dasar dalam taksonomi, dalam jenjang kemampuan ini seseorang
di tuntut untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta atau
istilah-istilah, tampa harus mengerti atau dapat mengunakannya.
b.
Pemahaman (coanmprehension)
Kemampuan
ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Siswa di tuntut
memahami atau mengerti apa yang di ajarkan, yang di komunikasikan dan dapat
memanfaatkan isi nya tampa keharususan menghubungkannya dengan hal-hal lain..
c.
Penerapan (application)
Dalam
jenjang kemampuan ini di tuntut kesangupan ide-ide umum, tata cara, ataupun
metode-metode, prinsip-prinsip, serta teori-teori dalam situasi baru dan
kongkrit.
d.
Analisis (analysis)
Dalam jenjang kemampuan ini seseorang di
tuntut untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kedalam
unsure-unsur atau komponen-komponen pembentuknya, dengan jalan ini situasi atau
keadaan tersebut menjadi lebih jelas.
e.
Sintesis (synthesis)
Pada jenjang ini seseorang di
tuntut untuk dapat menghasilkan sesuatu yang bari dengan jalan mengabungkan
berbagi factor yang ada, hasil yang diperoleh dari pengabungan ini dapat berupa
tulisan rencana atau mekanisme.
f. Evaluasi (evaluation)
Dalam
jenjang kemampuan ini seseorang di tuntut untuk dapat mengevalusi situasi,
keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan suatu kriteria tertentu.[2]
2. Apektif
Banyak dikalangan pendidikan menginterferasikan
aspek efektif menjadi sikap, nilai sikap yang diartikan seperti demikian
kiranya belum memenuhi keterangan yang jelas untuk lebih terlihatnya
bagian-bagian yang termasuk efektif dapat dilihat sebagai berikut:
a.
Menerima (receiving)
Jenjang ini berhubungan dengan kesedihan atau
kemauan siswa dalam kelas, music, baca buku dsb.
b. Menjawab
(responding)
Kemampuan ini bertalian dengan partisipasi siswa.
Pada tingkat ini, siswa tidak hanya menghadiri suatu phenomena tertentu tetapi
juga mereaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
c. Menilai
(paluing)
Jenjang ini bertalian dengan nilai yang dikenakan
siswa terhadap suatu objek, phenomena, atau tingkahlaku tertentu.
d. Organisasi
(organization)
Tingkat ini berhubungan dengan menyatukan
nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan atau memecahkan konplik diantara
nilai-nilai itu.
e. Krakteristik
(characterization)
Pada jenjang ini individu memiliki system nilai yang
mengontrol tingkahlakunya untuk sewaktu-waktu yang cukup lama sehinga membentuk
karakteristik pola hidup.[3]
3.
Psikomotorik
Yang termasuk kata gori kemampuan psikomotor ialah kemampuan
yang menyangkut kegiatan otot dan kegiatan fisik, jadi tekanan kemampuan yang
menyangkut penguasaan tubuh dan gerak. Untuk melihat lebih jauh dimana
pembagian ranah psikomotor ini ialah
a. Persepsi
b. Kesiapan
c. Gerakan
terbimbing
d. Gerakan
yang terbiasa
e. Gerakan
yang kompleks
f. Penyesuaian
pola gerakan
g. Kreatif.[4]
ranah
psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Hasil belajar ranah psikomotorik dikemukakan oleh simpons (1956) yang
menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan
(skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini sebenarnya
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif, afektif hal ini bisa dilihat apabila
peserta didik telah menunjukan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan
makna yang terkandung dalam ranah kkognitif dan ranah afektifnya. Jika hasil
belajar kognitif dan hasil belajar afektif dengan materi tentang kedisiplinan
menurut ajaran islam sebagaimana telah dikemukakan pada pembicaraan terdahulu,
maka wujud nyata dari hasil belajar psikomotor yang merupakan kelanjutan dari
hasil belajar kognitif dan afektif itu adalah
a.
Peserta didik bertanya kepada guru pendidikan agama islam tentag contoh-contoh
kedisiplinan yang telah ditunjukan oleh Rosululloh SAW dan lainya
b.Peserta
didik mencari dan membaca buku-buku , majalah-majalah atau brosur-brosur, surat
kabar da lain-lain yang membahas tentang kedisiplinan.
c.
Peserta didik dapat memberikan penjelasan kepada teman-teman sekelasnya
disekolah, atau kepada adik-adiknya di rumah atau kepada anggota masyarakat
lainya. Tentang pentingnya kedisiplinan diterapkan, baik disekolah, di rumah,
maupun ditengah-tengah kehidupan masyarakat dan seterusnya-seterusnya.
TABEL KATA KERJA RANAH PSIKOMOTORIK
PENIRUA (P-1)
|
MANIPULASI (P-2)
|
PENGALAMIAHAN (P-3)
|
ARTIKULASI (P-4)
|
Mengatifkan
Menyesuaikan
Menggabungkan
|
Mengoreksi
Merancang
Memilah
|
Mengalihkan
Menggatikan
Memutar
|
Mempertajam
Membentuk
Memadankan
|
TABEL ENAM JENJANG KEMAMPUAN RANAH
PSIKOMOTORIK
TINGKAT KLASIFIKASI DAN SUB KATAGORI
|
URAIAN DAN CONTOH
|
TINGKAH LAKU
|
1.
Gerakan Refleks
1.1 Refleks Segmental
1.2 Refleks Intersegmental
1.3 Refleks Suprasegmental
|
Respon gerakan yang tidak disadari
yang dimiliki sejak lahir
Kesemuanya berhubungan dengan
gerakan-gerakan yang dikoordinasikan oleh otak dan bagian-bagian sumsum
tulang belakang
|
Bungkuk, merengangkan badan,
penyesuaian postur tubuh
|
2.
Gerakan Fundamental yang Dasar
2.1 Gerakan Lokomotor
2.2 Gerakan Nonlokomotor
2.3 Gerakan Manipulatif
|
Gerakan-gerakan yang menuntun
kepada keterampilan yang sifatnya kompleks
Gerakan-gerakan yang mendahului
kemampuan berjalan.
Gerakan-gerakan dinamis di dalam
suatu rungan yang bertumpu pada sesuatu sumbu tertentu.
Gerakan-gerakan yang
terkoordinasikan .
|
Jalan, lari, lompat, mendaki,
dorong, tarik, pegang, memanjat
Bermain piano, naik sepeda,
mengetik
|
3.
Kemapuan Pereseptual
3.1 Diskriminasi Kinestesis
3.2 Diskriminasi Visual
3.3 Diskriminasi Audioteoris
3.4 Diskriminasi Taktil
3.5 Diskriminasi
Terkoordinir
|
Kombinasi dari kemampuan kognitif
dan gerakan
Menyadari akan gerakan-gerakan
tubuh seseorang.
Visual acuity, visual tracking,
visual memory, consistency
Auditory acuity, auditory
tracking, auditory memory
Kemampuan untuk membedakan dengan
sentuhan
Koordinasi antara mata dengan
tangan, dan mata dengan kaki
|
Hasil-hasil kemampuan perseptual
diamati dalam semua gerakan yang disengaja.
|
4.
Kemampuan Fisik
4.1 Ketahanan
4.2 Kekuatan
4.3 Fleksibilitas
4.4 Agilitas (kecerdasan
otak)
|
Kemampuan yang diperlukan untuk
mengembangkan gerakan-gerakan ketrampilan tingkat tinggi
Kemampuan untuk melanjutkan
aktivitas termasuk ketahanan otot dan denyut jantung
Kemampuan menggunakan otot untuk
menmgadakan perlawanan
Rentangan gerakan dan sendi
Kemampuan untuk bergerak ceapat
termasuk kemampuan untuk mengubah arah, memulaim atau berhenti, mengurangi
waktu tenggang antara reaksi dan respond dan meningkatkan ketangkasan
|
Lari jauh, berenang, balet,
mengetik,
|
5.
Gerakan Trampil
5.1 Keterampilan Adaptif
5.2 Keterampilan Adaptif
Terpadu
5.3 Keterampilan Adaptif
Kompleks
|
Gerakan-gerakan yang memerlukan
berlajar (menari, olahraga)
Setiap adaptasi yang berhubungan
dengan dasar gerakan dasargerakan nonlokomotor
Gerakan kombinasai untuk
menggunakan alat-alat (raket)
Menguasai mekanisme seluruh tubuh
(senam)
|
Semua ketrampilan yang dibentuk
atas dasar lokomotor dan pola gerakan manipulative
|
6.
Komunikasi Nondiskursif
6.1 Gerakan Ekspresif
6.2 Gerakan Interpretif
|
Kemampuan untuk berkomunikasi
dengan menggunakan gerakan.(ekspresi wajah, postur)
Gerakan-gerakan yang digunakan
dalam kehudupan sehari-hari (sikap dan gerakan tubuh, isyarat)
Gerakan sebagai bagian dari bentuk
seni termasuk gerakan estestis, gerakan-gerakan kreatif.[5]
|
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, kami dapat menyimpulkan
bahwa, Ranah kognitif Adalah
ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). secara hirarkhis tingkat hasil
belajar kognitif mulai dari yang paling rendah dan sederhana sampai yang tinggi
dan rumit. Domain/ Ranah kognitif ini dibagi menjadi 6 diantaranya pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Ranah
afektif Adalah internalisasi sikap yang menunjukan kearah pertumbuhan batiniyah
dan terjadi bila peserta didik sadar tentang nilai yang diterima kemudian
mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan
menetukan tingkah laku.
ranah
psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
Purwanto, Evaluasi hasil
Belajar, Yogyakarta: pustaka pelajar. 2009
Arifin, Zainal, Evaluasi
Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009
Suharsini Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,Cet ke-9, Bumi Aksara, Jakarta.
2009
Chalijah Hasan, Dimensi-dimensi
Psikologi Pendidika, Al-Ikhlas
Surabaya. 1994
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Cet
[1]
Arifin, Zainal, Evaluasi
Pembelajaran, 2009, Bandung:
Remaja Rosdakarya. Hal 79
[2]
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Cet
ke-4, 2007, Rineka Cipta Jakarta. Hal 103
[3]
Suharsini Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan,Cet ke-9, 2009, Bumi Aksara, Jakarta. Hal 103
[4]
Chalijah Hasan, Dimensi-dimensi Psikologi
Pendidika, 1994, Al-Ikhlas Surabaya.
Hal 134
[5]
Purwanto, Evaluasi hasil Belajar,2009, Yogyakarta: pustaka
pelajar. Hal 125
Tafsir Ayat-Ayat Tentang Masyarakat ( Sosial )
Tafsir
Ayat-Ayat Tentang Masyarakat ( Sosial )
A.
An-Nisa
4 : 1
Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
[263] Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari
bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan
Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur
yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan
sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti
:As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
Pada
ayat diatas tuntutan ketakwaan telah ada sejak awal Islam. Takwa bernuansa anti
syirik, nuansa batin sangat menentukan pada ketakwaan itu. Dengan demikian
meski amal tanpa iman tidak akan terjadi ketakwaan, sebaliknya iman tanpa amal
juga tidak ada ketakwaan, tetapi posisi batin lebih menentukan dari amal zahir.
Pada
ayat diatas Allah mengingatkan dengan perintah untuk bertakwa kepada-Nya
sebanyak dua kali. Pertama ketika Allah menjelaskan bahwa manusia itu berasal
dari bapak dan ibu yang sama. Mereka berkembang terdiri dari laki-laki yang
banyak dan perempuan yang banyak, kini telah menjadi sekumpulan orang yang
dinamai masyarakat. Satuan masyarakat kemudian ditentukan wilayah kediaman
mereka. Mulai dari keluarga dalam satu rumah tangga sampai pada masyarakat
dunia. Ini berarti seluruh manusia dalam masyarakat manapun dengan ketentuan
dan kehendak Allah tidak boleh merasa berbeda dengan lainnya sebagai satu
kesatuan keluarga besar. Kedua saat Allah mengingatkan bahwa manusia saling
membutuhkan dalam kondisi yag bagaimanapun. Jadi manusa tidaklah pantas
memanfaatkan kelemahan manusia lainnya bahkan suatu bangsa tidak dapat
dibenarkan memperbudak bangsa lain yang lemah baik dalam bidang ekonomi,
politik, budaya, keamanan dan sebagianya. [1]
B.
Al-Hujurat
49 : 10-13
Artinya : orang-orang
beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.
Allah
SWT menegaskan dalam ayat 10 bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu
bersaudara seperti hubungan persaudaraan antara orang-orang seketurunan karena
sama-sama menganut unsur keimanan yang sama dan kekal. Setiap muslim memiliki
hak atas saudaranya yang sesama muslim
$pkr'¯»t
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
w
öyó¡o
×Pöqs%
`ÏiB
BQöqs%
#Ó|¤tã
br&
(#qçRqä3t
#Zöyz
öNåk÷]ÏiB
wur
Öä!$|¡ÎS
`ÏiB
>ä!$|¡ÎpS
#Ó|¤tã
br&
£`ä3t
#Zöyz
£`åk÷]ÏiB
( wur
(#ÿrâÏJù=s?
ö/ä3|¡àÿRr&
wur
(#rât/$uZs?
É=»s)ø9F{$$Î/
( }§ø©Î/
ãLôew$#
ä-qÝ¡àÿø9$#
y֏t/
Ç`»yJM}$#
4 `tBur
öN©9
ó=çGt
y7Í´¯»s9'ré'sù
ãNèd
tbqçHÍ>»©à9$#
ÇÊÊÈ
Artinya :.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi
yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu
sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan
Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
[1409] Jangan mencela
dirimu sendiri Maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang
mukmin seperti satu tubuh.
[1410] Panggilan yang
buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti
panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik,
Hai kafir dan sebagainya.
Seburuk-buruk penggilan ialah ( panggilan )
yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka
itulah orang-orang yang zalim.
Dalam
ayat ini Allah menjelaskan adab-adab ( pekerti ) yang harus berlaku diantara
sesama mukmin, dan juga menjelaskan beberapa fakta yang menambah kokohnya
persatuan umat Islam, yaitu :
1.
Menjauhkan
diri dari berburuk sangka kepada yang lain
2.
Menahan
diri dari memata-matai keaiban orang lain
3.
Menahan
diri dari mencela dan menggunjing orang lain
Dan
dalam ayat ini juga, Allah menerangkan bahwa semua manusia dari satu keturunan,
maka kita tidak selayaknya menghina saudaranya sendiri. Dan Allah juga
menjelaskan bahwa dengan Allah menjadikan dengan kita berbangsa-bangsa,
bersuku-suku dan bergolong-golong tidak lain adalah agar kita saling kenal dan
saling menolong sesamanya. Karena ketaqwaan, kesalehan dan kesempurnaan jiwa
itulah bahan-bahan kelebihan seseorang atas yang lain.
$pkr'¯»t
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
(#qç7Ï^tGô_$#
#ZÏWx.
z`ÏiB
Çd`©à9$#
cÎ)
uÙ÷èt/
Çd`©à9$#
ÒOøOÎ)
( wur
(#qÝ¡¡¡pgrB
wur
=tGøót
Nä3àÒ÷è/
$³Ò÷èt/
4 =Ïtär&
óOà2ßtnr&
br&
@à2ù't
zNóss9
ÏmÅzr&
$\GøtB
çnqßJçF÷dÌs3sù
4 (#qà)¨?$#ur
©!$#
4 ¨bÎ)
©!$#
Ò>#§qs?
×LìÏm§
ÇÊËÈ
Artinya : Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.
Dalam
ayat ini Allah melarang bahkan mengharamkan kita berprasangka buruk atau
berpikiran negatif terhadap orang yng secara lahiriyah tampak baik dan emegang
amanat, atau kita tidak boleh memfitnah seseorang, dari lahirnya saja tapi juga
menyakiti batinnya.
Allah
melarang kita berburuk sangka terhadap orang lain karena sebagian dari buruk
sangka itu dosa.prasangka adalah dosa, karena prasangka adalah tuduhan yang
tidak beralasan dan bisa memutuskan silaturahmi diantara dua orang yang baik.
Allah
melarang kita membicarakan keburukan seseorang, karena hal itu sama halnya
dengan makan bangkai saudaranya yang busuk. Allah melarang hal ini karena
perbuatan ini merupakan penghancuran pribadi terhadap saudara yang dicela itu
$pkr'¯»t
â¨$¨Z9$#
$¯RÎ)
/ä3»oYø)n=yz
`ÏiB
9x.s
4Ós\Ré&ur
öNä3»oYù=yèy_ur
$\/qãèä©
@ͬ!$t7s%ur
(#þqèùu$yètGÏ9
4 ¨bÎ)
ö/ä3tBtò2r&
yYÏã
«!$#
öNä39s)ø?r&
4 ¨bÎ)
©!$#
îLìÎ=tã
×Î7yz
ÇÊÌÈ .
Artinya
: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Allah
memberi tahukan manusia bahwa masyarakat dibangun dari satu keluarga. Satu
bapak dan satu ibu. Ikatan diantara manusia bukan seperti yang
didengung-dengungkan orang yang tidak iman kepada Allah, yaitu ikatan
kemanusiaan. Ikatan dengan merasa satu keturunan yang berarti mereka adalah
merupakan sesama anggota keluarga. Ikatan ini secara logis akan melahirkan
saling perduli diantara mereka. Perbedaan tempat, warna kulit dan bahasa tidak
seyogyanya membedakan dalam perasaan mereka.
C.
Ali
Imran 3 : 104, 110, 112
`ä3tFø9ur
öNä3YÏiB
×p¨Bé&
tbqããôt
n<Î)
Îösø:$#
tbrããBù'tur
Å$rã÷èpRùQ$$Î/
tböqyg÷Ztur
Ç`tã
Ìs3YßJø9$#
4 y7Í´¯»s9'ré&ur
ãNèd
cqßsÎ=øÿßJø9$#
ÇÊÉÍÈ
Artinya : dan hendaklah ada
di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang
beruntung.
[217]
Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar
ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
Melalui ayat diatas Allah SWT memerintahkan umat Islam agar
diantara mereka ada sekelompok orang yang bergerak dalam bidang dakwah yang
selalu memberi peringatan apabila nampak gejala-gejala perpecahan dan
pelanggaran terhadap ajaran agama, dengan jalan mengajak dan menyeru manusia
untuk terhadap ajaran agama, dengan jalan mengajak dan menyeru manusia untuk
melakuakn kebajikan, menyuruh kepada ma’ruf dan mencegah yang mungkar.
öNçGZä.
uöyz
>p¨Bé&
ôMy_Ì÷zé&
Ĩ$¨Y=Ï9
tbrâßDù's?
Å$rã÷èyJø9$$Î/
cöqyg÷Ys?ur
Ç`tã
Ìx6ZßJø9$#
tbqãZÏB÷sè?ur
«!$$Î/
3 öqs9ur
ÆtB#uä
ã@÷dr&
É=»tGÅ6ø9$#
tb%s3s9
#Zöyz
Nßg©9
4 ãNßg÷ZÏiB
cqãYÏB÷sßJø9$#
ãNèdçsYò2r&ur
tbqà)Å¡»xÿø9$#
ÇÊÊÉÈ .
Artinya : kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik.
Pada ayat diatas menjelaskan bahwa masyarakat adalah kumpulan
perorangan yang memiliki keyakinan dan tujuan yang sama, menghimpun diri secara
harmonis dengan maksud dan tujuan bersama.
ôMt/ÎàÑ
ãNÍkön=tã
èp©9Ïe%!$#
tûøïr&
$tB
(#þqàÿÉ)èO
wÎ)
9@ö6pt¿2
z`ÏiB
«!$#
9@ö6ymur
z`ÏiB
Ĩ$¨Y9$#
râä!$t/ur
5=ÒtóÎ/
z`ÏiB
«!$#
ôMt/ÎàÑur
ãNÍkön=tã
èpuZs3ó¡yJø9$#
4 Ï9ºs
öNßg¯Rr'Î/
(#qçR%x.
tbrãàÿõ3t
ÏM»t$t«Î/
«!$#
tbqè=çGø)tur
uä!$uÎ;/RF{$#
ÎötóÎ/
9d,ym
4 y7Ï9ºs
$yJÎ/
(#q|Átã
(#qçR%x.¨r
tbrßtG÷èt
ÇÊÊËÈ
Artinya : mereka diliputi
kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali
(agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia[218], dan mereka kembali
mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian
itu[219] karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi
tanpa alasan yang benar. yang demikian itu[220] disebabkan mereka durhaka dan
melampaui batas.
[218]
Maksudnya: perlindungan yang ditetapkan Allah dalam Al Quran dan perlindungan
yang diberikan oleh pemerintah Islam atas mereka.
[219]
Yakni: ditimpa kehinaan, kerendahan, dan kemurkaan dari Allah.
[220]
Yakni: kekafiran dan pembunuhan atas Para nabi-nabi.
( ditimpakan atas mereka kehinaan dimanapun mereka berada )
sehingga bagi mereka tak ada kemuliaan dan keamanan ( kecuali ) dengan dua hal
yaitu dengan tali Allah dan tali dari manusia yang beriman, yang merupakan
janji dari mereka kepada ahli kitab bahwa mereka akan diberi keamanan dengan
imbalan pembayaran upeti, maka tak ada jaminan bagi mereka selain dengan itu.
dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan ditimpakan atas mereka
kerendahan. Artinya disebabkan karena mereka kafir akan ayat-ayat Allah dan
membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Demikian itu sebagai pengukuhan disebabkan
mereka durhaka akan perintah Allah dan mereka melanggar batas artinya melampaui
yang halal hingga jatuh kepada yang haram.
D.Al-Rad
13 : 11
¼çms9
×M»t7Ée)yèãB
.`ÏiB
Èû÷üt/
Ïm÷yt
ô`ÏBur
¾ÏmÏÿù=yz
¼çmtRqÝàxÿøts
ô`ÏB
ÌøBr&
«!$#
3 cÎ)
©!$#
w
çÉitóã
$tB
BQöqs)Î/
4Ó®Lym
(#rçÉitóã
$tB
öNÍkŦàÿRr'Î/
3 !#sÎ)ur
y#ur&
ª!$#
5Qöqs)Î/
#[äþqß
xsù
¨ttB
¼çms9
4 $tBur
Oßgs9
`ÏiB
¾ÏmÏRrß
`ÏB
@A#ur
ÇÊÊÈ
Artinya : bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah
tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang
ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia.
[767]
Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran
dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang
dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu,
disebut Malaikat Hafazhah.
[768]
Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah
sebab-sebab kemunduran mereka.
Ayat ini berbicara tentang dua macam perubahan dengan dua pelaku.
Pertama, perubahan masyarakat yang pelakunya adalah Allah, dan kedua perubahan
keadaan diri manusia ( sikap mental ) yang pelakunya adalah manusia. Perubahan
yang dilakukan Tuhan terjadi secara pasti melaui hukum-hukum masyarakat yang
ditetapkan-Nya. Hukum-hukum tersebut tidak memilih kasih atau membedakan antara
satu masyarakat atau kelompok dengan masyarat atau kelompok lain.[2]
E.Al-Anfal
8 : 53
y7Ï9ºs
cr'Î/
©!$#
öNs9
à7t
#ZÉitóãB
ºpyJ÷èÏoR
$ygyJyè÷Rr&
4n?tã
BQöqs%
4Ó®Lym
(#rçÉitóã
$tB
öNÍkŦàÿRr'Î/
cr&ur
©!$#
ììÏJy
ÒOÎ=tæ
ÇÎÌÈ
Artinya :
(siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak
akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum,
hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri[621], dan
Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
[621] Allah tidak
mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu
tetap taat dan bersyukur kepada Allah.
pada ayat diatas menunjukkan bahwa sesungguhnya Allah sekali-kali
tidak akan mengubah suatu nikmat sedikit atau besar yang telah dianugerahkannya
kepada suatu kaum, tidak juga sebaliknya mengubah kesengsaraan yang dialami
oleh suatu kaum menjadi kebahagiaan hingga kaum itu sendiri terlebih dahulu
mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, yakni untuk memperoleh nikmat
tambahan mereka harus kebih baik, sedangkan siksaan perolehan siksaan adalah
akibat mengubah fitrah kesucian mereka menjadi keburukan dan kedurhakaan dan
sesungguhnya Allah Maha Mendengar apapun yang disuarakan makhluk lagi Maha
mengetahui apapun siakp dan tingkah laku mereka.
F.Al-
Hajj 22 : 41
tûïÏ%©!$#
bÎ)
öNßg»¨Y©3¨B
Îû
ÇÚöF{$#
(#qãB$s%r&
no4qn=¢Á9$#
(#âqs?#uäur
no4q2¨9$#
(#rãtBr&ur
Å$rã÷èyJø9$$Î/
(#öqygtRur
Ç`tã
Ìs3ZßJø9$#
3 ¬!ur
èpt6É)»tã
ÍqãBW{$#
ÇÍÊÈ
Artinya :
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi
niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf
dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan.
Pada
ayat diatas sebagai makhluk Allah yang paling mulia sudah selayaknya mengikuti
apa yang telah diperintahkan oleh Allah, karena dengan mengerjakan apa yang
telah diperintahkan niscaya akan mendapatkan kemudahan di akhirat maupun di
dunia.
G.At-Taubah
9 : 71-72
tbqãZÏB÷sßJø9$#ur
àM»oYÏB÷sßJø9$#ur
öNßgàÒ÷èt/
âä!$uÏ9÷rr&
<Ù÷èt/
4
crâßDù't
Å$rã÷èyJø9$$Î/
tböqyg÷Ztur
Ç`tã
Ìs3ZßJø9$#
cqßJÉ)ãur
no4qn=¢Á9$#
cqè?÷sãur
no4qx.¨9$#
cqãèÏÜãur
©!$#
ÿ¼ã&s!qßuur
4
y7Í´¯»s9'ré&
ãNßgçHxq÷zy
ª!$#
3
¨bÎ)
©!$#
îÍtã
ÒOÅ3ym
ÇÐÊÈ
Artinya
: dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan
zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat
oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Pada
ayat diatas menjelaskan bahwa orang-orang mukmin baik laki-laki atau perempuan
setengahnya menjadi pembantu yang setengah ( bimbing-membimbing ), mereka
menyuruh dengan ma’ruf dan melarang dari yang mungkar, menegakkan sembahyang,
memberikan zakat serta mengikuti Allah dan Rasul-Nya. Maka orang –orang mukmin
wajib menyuruh dengan yang ma’ruf dan melarang dari yang mungkar terhadap siapa
yang tidak menuntut jalan kebenaran, meskipun pemerintah sendiri.
ytãur
ª!$#
úüÏZÏB÷sßJø9$#
ÏM»oYÏB÷sßJø9$#ur
;MȬZy_
ÌøgrB
`ÏB
$ygÏGøtrB
ã»yg÷RF{$#
tûïÏ$Î#»yz
$pkÏù
z`Å3»|¡tBur
Zpt6ÍhsÛ
Îû
ÏM»¨Zy_
5bôtã
4 ×bºuqôÊÍur
ÆÏiB
«!$#
çt9ò2r&
4 y7Ï9ºs
uqèd
ãöqxÿø9$#
ÞOÏàyèø9$#
ÇÐËÈ
Artinya : Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan
perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal
mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. dan
keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.
Dari ayat tadi
terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik :
1
Kehidupan
di akhirat tidak saja berupa kehidupan maknawiah, melainkan juga berbentuk
kehidupan materi. Namun, kenikmatan maknawi yang dirasakan disurga lebih utama
daripada seluruh kenikmatan materi.
2
Allah
SWT pada hari kiamat kelak, akan mengganti seluruh kenikmatan yang terlarangbagi
manusia di dunia dengan bentuknya yang lebih baik. Manusia yang selama di dunia
bersabar mematuhi larangan dari Allah, akan mendapatkan gantinya disurga kelak.
H.
Al-An’am
6 : 165
uqèdur
Ï%©!$#
öNà6n=yèy_
y#Í´¯»n=yz
ÇÚöF{$#
yìsùuur
öNä3Ò÷èt/
s-öqsù
<Ù÷èt/
;M»y_uy
öNä.uqè=ö7uÏj9
Îû
!$tB
ö/ä38s?#uä
3 ¨bÎ)
y7/u
ßìÎ|
É>$s)Ïèø9$#
¼çm¯RÎ)ur
Öqàÿtós9
7LìÏm§
ÇÊÏÎÈ
Artinya : dan Dia lah yang
menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu
atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya
Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Pada ayat diatas Allah telah menjadikan kalian sebagai penguasa
diatas bumi, yang telah menggantikan umat dan masyarakat yang sebelummu, juga
Allah telah mengangkat sebagian dari kamu beberapa derajat, tingkat dari yang
lain, kekuasaan dan ketinggian derajat itu tidak lain Allah akan menguji
kalian, bagaimana menerima, mempergunakan dan menyukuri pemberian Allah.
Langganan:
Postingan (Atom)